Selasa, 17 November 2015

Hard News

Hard news pada umumnya mengacu berita up-to-menit atau update setiap menit dan peristiwa dilaporkan segera secara langsung. ekonomi, kriminal, perang, politik, bencana, kecelakaan termasuk dalam hard news. berita yang terkandung sesuai dengan fakta.

Contoh Hard News:

PARIS, KOMPAS.com - Serangan di Paris, Perancis, pada Jumat (13/11/2015) terjadi secara serempak di sejumlah tempat.

Serangan tersebut berupa penembakan dan bom bunuh diri. Pejabat Perancis menyatakan, sedikitnya 153 orang tewas dalam penembakan dan pengeboman di Paris dan Saint-Denis, tempat stadion Stade de France berada.

Sebanyak 112 di antaranya terbunuh di ruang konser Bataclan, menurut Kementerian Dalam Negeri Perancis.

TV jaringan CNN, BFMTV melaporkan, unit SWAT menyerbu ruang konser Bataclan. Dua penyerang dibunuh, kata kepolisian setempat.

Polisi juga membebaskan sedikitnya 100 sandera di dalam ruang konser," kata produser CNN. Beberapa di antaranya tampak terluka.

Presiden Perancis kepada wartawan mengatakan, "para teroris yang melakukan kekejaman ini akan menghadapi Perancis yang nekad dan bersatu."

Menurut Hollande, dalam menghadapi teror ini, semua warga Perancis harus mengetahui cara mempertahankan diri, memobilisasi kekuatan dan mengatasi teroris.


Referensi:
1. http://www.answers.com/Q/Explain_and_define_hard_and_soft_news
2. http://www.slideshare.net/asiyasiddika28/hard-news-vs-soft-news
3.http://internasional.kompas.com/read/2015/11/14/09070481/Korban.Tewas.Serangan.di.Paris.Bertambah.Jadi.153.Orang

Soft News

Berita soft news adalah berita yang dari segi struktur penulisan relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya. Misalnya: tulisan untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi rakyat kecil akibat krisis ekonomi akhir-akhir ini. Selama krisis ekonomi ini masih berlanjut, berita itu bisa diturunkan kapan saja. Atau tulisan tentang artis Meriam Bellina, yang punya hobi baru mengkoleksi pot bunga antik. Biasanya lebih banyak mengangkat aspek kemanusiaan (human interest).

Dari segi bentuknya, soft news masih bisa kita perinci lagi menjadi dua: news feature dan feature. Feature adalah sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan waktu, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan. Panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang pun, sejauh masih menarik. Misalnya, feature tentang kehidupan sehari-hari nelayan di Marunda. Sedangkan news feature adalah feature yang mengandung unsur berita. Misalnya, tulisan yang menggambarkan peristiwa penangkapan seorang pencuri oleh polisi, yang diawali dengan kejar-kejaran, tertangkap, lepas lagi, dan semua liku-liku proses penangkapan itu disajikan secara seru, menarik, dan dramatis, seperti kita menonton film saja.

Contoh lainnya

Celana denim atau yang lebih dikenal dengan sebutan jeans merupakan trend fashion di seluruh dunia. untuk membuat kain celana denim atau jeans tetap awet dan terjaga sebaiknya jangan dicuci terlalu sering kecuali jika ada noda yang membandel sulit dihilangkan. karena terlalu sering mencuci celana jeans dapat mengakibatkan warna celana jeans anda menjadi mudah pudar.
adapun ketika ingin mencuci celana jeans kesayangan anda harus perhatikan secara khusus yaitu:

- Pastikan membalik sisi bagian celana jeans anda saat mencuci atau merendam, agar tetap awet dan terjaga.
- Gunakan detergen tanpa pemutih ketika hendak mencuci celana jeans.
- Hindari menggunakan air panas saat ingin mencuci celana jeans, karena bisa merusak serat kain celana jeans anda.
- Usahakan jangan memakai mesin cuci untuk mencuci celana jeans, bisa membuat jeans anda kendur atau longgar.

Referensi:

1. http://jurnal-imkom.blogspot.co.id/2011/02/perbedaan-hard-news-dan-soft-news.html

2. http://www.answers.com/Q/Explain_and_define_hard_and_soft_news

3. http://www.slideshare.net/asiyasiddika28/hard-news-vs-soft-news

Laporan Interpretatif

Laporan interpretatif adalah reportase atau report (laporan mengenai keterangan lanjutan atas suatu kejadian yang sudah banyak diketahui secara luas) yang mengandung pemikiran, penafsiran, pandangan, dan tidak jarang juga pendapat wartawan. Di sini wartawan mengulas suatu berita yang baru terjadi ataupun yang sudah lama terjadi dengan memberikan interpretasi, spekulasi, dan pendapat. Laporan interpretatif merupakan suatu bentuk laporan yang lebih bebas. Umumnya kualifikasi wartawan yang dipercaya untuk mengerjakannya adalah wartawan senior. Wartawan yang dimaksud adalah wartawan yang sangat menguasai masalah seputar topik yang diangkat dan dapat melakukannya dengan baik, jujur, dan objektif. Dia juga berani mengutarakan penafsiran, pendapat, dan pemikirannya karena ia memang berada pada posisi mengetahui fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang dilaporkan.

Contoh laporan interpretatif:

Insomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut menyebabkan kondisi fisik penderita insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Interpretasi:
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami hal tersebut, baik yang sudah dewasa maupun yang masih remaja. Kasus seperti ini lebih cenderung kepada kebiasaan masyarakat yang 'tidak ikhlas' untuk tidur diawal waktu. Banyak dari mereka mengatakan bahwa jam 10 malam masih belum lelah dan kebanyakan dari mereka melakukan kegiatan untuk menghibur diri juga membuat mereka kecanduan. Hal tersebut dapat memengaruhi kegiatan diesok hari seperti kurang konsentrasi, mengantuk, menurunnya daya tahan tubuh. Maka daripada itu perlu adanya pola hidup yang sehat seperti tidur tepat waktu dan mengurangi yang namanya begadang.


Referensi:


1. Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 105). Jakarta: Erlangga.


2. http://www.alodokter.com/insomnia

Senin, 16 November 2015

Sejarah Jurnalistik

Sejarah jurnalistik berawal pada zaman Romawi kuno sekitar 60 tahun Sebelum Masehi (SM).

Ketika itu sudah muncul media untuk pernyataan umum yang kemudian dikenal sebagai surat kabar, seperti yang kita kenal saat ini. Adapun media tersebut diberi nama Acta Senatus atau Acta Diurna Populi Romawi.

Acta Diurna Populi Romawi yang disingkat dengan Acta Diurna terbit setiap hari dan isinya memuat pengumuman dari Kaisar Roma dan berita-berita kekaisaran lainnya yang ditempel atau dipasang di pusat kota yang disebut Forum Romanum. Pada mulanya Acta Diurna ditulis diatas meja dan setiap orang yang melintasinya dapat membacanya. Mereka yang sering membaca Acta Diurna di meja itu semakin banyak jumlahnya. Orang yang tidak mendapat kesempatan membaca langsung disana ataupun tidak sempat datang ke Roma untuk mengunjungi meja itu dapat memesan kepada orang lain untuk mencatat isi beritanya. Orang yang mencatat itu disebut Actuari atau pencatat berita.
Ternyata kian hari jumlah para Actuari ini juga semakin membeludak. Untuk itu, Acta Diurna akhirnya dibacakan tiap pagi selama dua jam oleh pegawai istana. Isinya juga semakin lengkap dan beragam manyangkut antara lain berita pertukaran pejabat istana,perpindahan pegawai, kunjungan resmi pejabat, undangan kaisar, berita keluarga, upacara kerajaan, termasuk mengenai pertunjukan sirkus. Perkembangan selanjutnya ditulis dan ditempel di Forum Romanum.

Acta Diurna diterbitkan oleh Julius Caesar pada tahun 59 SM dan ternyata tetap bertahan selama empat abad sampai runtuhnya kekaisaran Roma pada tahun 476 Masehi. Di zaman kekaisaran Augustus cara penyampaian berita banyak diperbaiki, yaitu melalui cara beranting.

Para pakar menyebut masa sebelum Acta Diurma sebagai Masa Prajurnalis dan masalah Acta Diurna sebagai Masa Jurnalis.

Dalam sejarah Islam, cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada didalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon.

Di Indonesia, sejarah persuratkabaran telah berlangsung sejak zaman penjajahan. Percobaan pertama penerbitan pers pada zaman Hindia - Belanda terjadi pada pertengahan Abad ke - 17. Berita - berita dari Eropa yang sampai ke Batavia disusun oleh kantor Gubernur Jenderal Jen Pieterzoon Coen untuk selanjutnya dikirim dalam bentuk tulisan tangan antara lain ke Ambon. Berita ini bertajuk Memorie de Nouvelles (sekitar 1615) dan merupakan purwarupa surat kabar Belanda di negeri jajahannya ini. Namun demikian, berita yang masih ditulis tangan ini belum bisa disebut koran pertama yang terbit di Indonesia. Sebab, sekitar satu abad sesudah itu (abad ke - 18), muncul pula Bataviasche Noevelles yang terbit dalam bentuk koran. Koran yang terbit pertama kali pada 7 Agustus 1744 ini merupakan koran resmi pemerintahan Gubernur Jenderal Van Imhoff. Namun koran ini hanya bertahan selama sekitar dua tahun.

Referensi:

1. Willing, S. (2010). Pengertian Jurnalistik. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 4). Jakarta: Erlangga.

2. https://www.academia.edu/8895545/Sejarah_Jurnalistik_Dunia

3. Muhtadi, A. (1999). Pengertian Serta Perkembangan Pers dan Jurnalistik. in jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik (p.21). Ciputat; Logos Wacana Ilmu

Laporan Investigasi

Investigasi merupakan suatu teknik memperoleh sebanyak mungkin informasi mengenai sesuatu melalui penyelidikan atau pemeriksaan yang mendalam. Terkadang berkesan melakukan pengusutan suatu perkara lama untuk mencari kebenaran atau menemukan fakta - fakta baru atas peristiwa yang sudah lama terjadi. Seperti halnya penelitian dan observasi, investigasi juga memanfaatkan metode-metode penelitian, observasi, hasil survei, dan lain-lain untuk menguji suatu kebenaran atas fakta atau data yang diperoleh. Investigasi biasanya hanya dilakukan dalam waktu yang lebih pendek dari penelitian. Demi menggali informasi yang selengkap-lengkapnya inilah tidak jarang wartawan harus melakukan investigasi dan observasi langsung ke lapangan. Dilihat dari caranya memperoleh informasi inilah kemudian muncul istilah Reportase Investigasi.

Contoh laporan investigasi:

Di Bekasi terdapat tempat memproduksi beras untuk di wilayah tersebut dan sudah menjadi tempat berlangganan konsumen untuk membeli beras. Namun terdapat kabar berhembus bahwa adanya beras berpemutih yang disebut-sebut telah tersebar di wilayah Bekasi. Hal ini tentu menjadi halnya meresahkan konsumen, karena jika beras itu dikonsumsi maka akan berdampak buruk dalam jangka panjang bahkan dapat menyebabkan kanker. Hal ini perlu mendapat tanggapan serius oleh pihak berwajib. Maka daripada itu dilakukanlah penelusuran tentang pembuatan beras yang mengandung pemutih. Tim penelusur diturunkan oleh instansi terkait untuk menelusuri perihal tersebut. Lalu salah satu pembuat beras pemutih yang dirahasiakan identitasnya telah menyatakan bahwa dia telah membuat barang ilegal tersebut dengan zat chlorin. Zat chlorin jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan bahkan dapat mnyebabkan kanker. Tidak lama semenjak penelusuran terebut, tempat memproduksi beras dengan pemutih itu diringkus oleh polisi dan barang bukti diamankan. Meskipun telah diringkus, dapat dipastikan masih ada lagi tempat memproduksi beras dengan pemutih tersebut di wilayah Bekasi. Maka daripada itu, masyarakat dihimbau untuk lebih teliti dalam memilih beras yang akan dibeli. Karena beras dengan pemutih memiliki ciri-ciri lebih rapuh, dan jika direndam air akan tercium bau bahan kimia. 

Referensi: 

1. Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 115). Jakarta: Erlangga.

2. http://drozindonesiatranstv.blogspot.co.id/2014/12/waspadai-bahaya-beras-pakai-pemutih.html

Kamis, 16 April 2015

Apakah Kesalahan Pemasaran Merupakan Salah Satu Penunjang Kepailitan Suatu Usaha?

            Iya, tentu saja. Menurut saya dalam hal usaha, semua hal dapat mempengaruhi hasil dari usaha yang telah dibangun oleh sang pelaku usaha. Jika dalam suatu usaha mengalami ‘kepailitan’ atau kegagalan tentu saja pelaku usaha akan mengevaluasi setiap langkahnya dari awal hingga akhir periode.

Faktor pemasaran dapat menjadi cikal bakal keberhasilan seseorang dalam usahanya terutama seorang pedagang. Jika pemasaran yang dilakukan tepat sasaran maka konsumen akan dengan mudah datang untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Misalnya sebuah restoran dimana letak  lokasinya strategis atau mudah dijumpai oleh pelanggan, lalu memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan pesaing lainnya entah dari slogannya, menu yang ditawarkan, desain ruangannya yang nyaman, pelayanannya yang mayoritas disukai oleh pelanggan dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu akan menarik minat pelanggan untuk berkunjung.

Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu restoran tersebut tidak mampu untuk membuat mayoritas pelanggannya menyukai restoran itu, bukan tidak mungkin yang sebelumnya banyak pelanggan berdatangan kesana bisa menjadi berkurang jumlahnya atau bahkan sepi pelanggan. Maka daripada itu sangat penting untuk memerhatikan sistem pemasaran suatu perusahaan sehingga tidak terjadi yang namanya ‘kepailitan’ dalam usaha.


Demikianlah pendapat saya mengenai pertanyaan ‘Apakah Kesalahan Pemasaran Merupakan Salah Satu Penunjang Kepailitan Suatu Usaha?’. Jika ada kritik dan saran berkenaan dengan tulisan saya tak perlu sungkan untuk berkomentar. Terima kasih atas perhatiannya.

Inti Sari dari Buku: Doktor ‘Gila’ Jualan Bakmi Tebet



Anggota kelompok
-  Masliana Putri (15613335)
- Mukti Muhamad Irvan (16613202)
- Rika Rahmawati (19613733)

          Dari buku ini kami mendapatkan banyak sekali pesan moral yang disampaikan oleh penulis kepada para pembacanya, yaitu semangat berwirausaha. Dibuku ini penulis menceritakan sendiri tentang pengalaman hidupnya yang memiliki gelar Doktor di Universitas ternama di Indonesia dan memiliki prospek kerja yang bagus harus berpindah haluan menjadi pebisnis yang dimana dia  sama sekali tidak memiliki keahlian ataupun ilmu mengenai itu, dia bernama Dr. Ir. H. Wahyu Saidi, Msc. Dan ceritanya disusun oleh Yudi Pramuko.

          Disini beliau bercerita mengenai paham-paham yang memberikan pengaruh kepadanya dalam berbisnis. Dalam garis keturunannya tidak ada yang berlatar belakang pedagang, semuanya pegawai negeri. Saat sedang bersekolah beliau berteman dengan siswa yang ketrunan Cina, dimana orang Cina dikenal dengan orang yang senang sekali berdagang. Pada akhirnya beliau tertarik dengan hal itu. Selain itu didalam buku ini  beliau menyinggung mengenai slogan milik Aa Gym yaitu 3M: Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang terkecil, Mulai saat ini. Bapak Wahyu Saidi tidak mengiyakan ‘Mulai dari yang terkecil’ tetapi justru ‘Jika mampu mulai dari yang besar kenapa harus dari yang kecil?’ begitulah kiranya motivasinya dalam bisnis ini.

          Setelah itu beliau masuk ke sebuah Universitas ternama di Indonesia dan mengenyam pendidikan disana hingga mendapatkan gelar Doktor. Lalu setelah lulus beliau bekerja disebuah perusahaan pembuat jalan tol. Namun dalam pekerjaannya tersebut tidak berjalan dengan mulus. Tahun 1998, krisis moneter sedang melanda negara Indonesia. Hal tersebut membuatnya berhenti menjadi manajer diperusahaan itu. Dan akhirnya beliau menjadi pengangguran saat itu.

          Tapi beliau tidak mau berputus asa. Beliau akhirnya memulai usahanya dibidang makanan yaitu Restoran Ikan Patin. Namun usahanya tidak berjalan mulus akhirnya beliau memutuskan untuk membuka usaha bakmi, yaitu bernama Bakmi Tebet. Disini beliau mencari partner untuk bekerjasama hingga akhirnya berkembang hingga dapat membuka cabang di Mekkah.

          Pada intinya saat krisis moneter melanda beliau mau tidak mau harus merubah pola pikirnya menjadi pengusaha dan harus siap mental karena tantangan hidup yang semakin berat.

          Demikianlah pemaparan tentang inti sari dari buku ini. Untuk mulai berbisnis tidak harus memiliki kemampuan atau pengalaman, yang terpenting adalah niat yang sungguh-sungguh dan mental pantang menyerah. Terima kasih atas perhatiannya, jika ada kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini. 

Minggu, 12 April 2015

PUISI 'POHON'

Sebenih Kehidupan dimulai dari sini
Ditanah tandus tanpa mimpi
Kau pun akan mengira 'itu hanya batu!'
Tak ada yang mengira akan menjadi istimewa

          Bercampur dengan kerikil, fosil, cacing, mineral…
          Bahu membahu membangun kekuatan
          Semua itu dilakukan agar kau tumbuh!
          Tumbuh untuk menjalankan amanah Tuhan

Dengan bantuan cahaya dan air kau pun keluar
Kau pun menjadi tinggi, tinggi, dan tinggi sekali
Meneduhkan para musafir dan muhajirin yang tersesat
Menyediakan buah bagi yang kelaparan

          Namun beragam cobaan selalu datang silih berganti
          Ada yang mencoba untuk merobohkanmu
          Entah itu dewa angin ataupun manusia
          Itulah kehidupan

Tetap berpegang teguh pada amanah Tuhan
Hanya itulah alasan mengapa kau hidup
Hinggu Tuhan menyuruhmu untuk berhenti

Maka kau tak perlu takut

Jumat, 20 Maret 2015

TUGAS SOFTSKILL KEWIRAUSAHAAN "JIKA SAYA SEORANG WIRAUSAHA"

JIKA SAYA SEORANG WIRAUSAHA

               Disini saya banyak berandai-andai, karena sejujurnya saya belum pernah terbesit dalam pikiran saya untuk berwirausaha. Tapi jika keadaan yang mendesak saya untuk menjadi seorang wirausaha, maka saya membuat banyak rencana yang dimana salah satunya adalah berwirausaha dibidang garment atau pakaian.

               Saya cukup tertarik dengan bidang ini karena melihat paman saya yang juga sudah menggeluti bisnis ini. Beliau bekerja dalam industi konveksi membuat pakaian untuk seragam sekolah, kaos olah raga sekaligus seragam kedinasan. Mungkin ada bagusnya jika saya bisa bekerja sama dengan paman saya membuka usaha konveksi juga dengan menambahkan model lainnya selain pakaian seragam juga model yang sedang menjadi tren masa kini.

               Saya cukup paham jika membuka bisnis pakaian akan memerlukan modal yang banyak, sehingga saya memutuskan untuk menabung terlebih dahulu untuk itu semua. Kira-kira untuk awal modal untuk usaha tersebut adalah sebesar empat puluh juta rupiah. Biaya tersebut akan digunakan untuk membeli mesin jahit, mesin obras, bahan baku: benang, kain, resleting, kancing, jarum, dan lain sebagainya; sewa tempat, membutuhkan banyak biaya. Maka daripada itu saya akan mencoba dari yang terkecil dahulu dengan membantu paman saya untuk menjualkan pakaian seragam.

               Jika saya sudah berhasil dengan usaha yang akan saya geluti tersebut, tentu saya akan mencari usaha lainnya yang cukup menguntungkan menurut saya yaitu usaha kuliner. Sebenarnya saya belum terlalu banyak memiliki keahliah dalam hal memasak namun untuk kecil-kecilan saja belajar memasak bersama ibu dan nenek saya lalu menjualnya ke pelanggan terdekat.

               Dalam kuliner ini kemungkinan yang ditawarkan adalah kue. Karena ibu maupun nenek saya cukup gemar membuat kue. Mulai dari kue black forest, tiramisu, bolu dan lain sebagainya. Modal untuk bisnis ini saya kira hanya sekitar puluhan ribu karena hanya cukup membeli bahan baku pembuat kue saja. Lalu daripada itu saya akan mencoba untuk menawarkan pemesanan kue untuk pelanggan lingkungan tetangga dan sekitarnya.

               Demikianlah rencana saya jika saya menjadi seorang wirausaha. Jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaklumi, saya juga menerima kritik dan saran dari saudara/i sekalian. Terima kasih atas perhatiannya.

Sabtu, 10 Januari 2015

Sertifikat Seminar 4


Tugas Softskill


Sertifikat Seminar 3


Tugas Softskill


Sertifikat Seminar 2


Tugas Softskill



Sertifikat Seminar 1

Tugas Softskill



Puisi: Pelangi Terindah

Karya: Mukti Muhamad Irvan
Pernah ku lihat warna-warna indah di langit
Saat itu sunyi setelah hujan lebat
Tetesan air dari genting rumahku
Menjadi musik pengiring kala itu
            Aroma segar tercium hingga sejuk batin ini
Suasana yang jarang kutemui
            Basah dan damai
            Langit pun meredupkan matahari dengan cumulonimbus-nya
Tak ada yang jauh berbeda dengan di Sekolah
Namun yang berbeda disini tidak hujan
Bagaimana bisa sedang tidak hujan namun terasa hujan?
Hanya dengan sebuah aksara yang tersusun rapih lalu aku merasa gembira?
            Ada kekuatan dibalik kata-kata itu
            Menggerogoti hati yang lembut ini
            Semua tampak biasa saat kau baca
            Tapi bagiku itu adalah api yang dilema antara hati dan sujud
Seperti apa aku harus menanggapinya?
Kata demi kata kubaca
Seakan bisa mendengar dirimu berucap
Dengan suara khasmu yang indah
            Dengan nama tercantum dalam suratnya
            Apa aku sudah gila karenanya?
            Ah pikiranku sudah tak menginjak bumi
            Terbang tinggi melintasi batas nirwana
Namun itu tetap seperti pelangi
Menghilang seiring berjalannya waktu
Tak ada yang bisa aku lakukan
Selain meratapi kepergian yang tak bisa kutahan!
            Semua pun berubah menjadi biasa
            Hanya melalui hati aku merasakan semuanya
            Rasa hangat yg memberiku kekuatan
            Hingga akhirnya kita dipertemukan kembali

            

Kamis, 08 Januari 2015

TUGAS 9 ILMU SOSIAL DASAR: ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

I.      Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.

Macam-macam pengertian ilmu
  1. Ilmu adalah panduan atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai  bekal untuk menjadi khalifah dalam mengelola dunia, ibarat ketika kita membeli suatu barang elektronik maka dibekali buku panduan oleh produsenya untuk dipelajari sehingga dapat menemukan cara terbaik dalam menggunakan, merawat dan memperbaiki barang elektronik tersebut.
  2. Ilmu adalah cahaya sebagai penerang langkah kehidupan serta bekal untuk mengenal Tuhan.
  3. Ilmu merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan tidak mengetahui.
  4. Tuhan akan meninggikan derajat orang-orang berilmu apabila mengamalkan ilmunya. Derajat orang berilmu yang bermanfaat itu lebih tinggi dari ahli ibadah.
  5. Ilmu itu jauh lebih baik dari pada harta.

Sumber-sumber ilmu
  • Kabar yang dapat dipercaya.
  • Indera lahir maupun batin.
  • Akal berupa nalar maupun intelektual
  • Intuisi

Jenis-jenis ilmu
  1. Ilmu abadi yaitu pengetahuan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dalam bentuk kitab suci alquran dan hadist yang disampaikan kepada manusia melalui perantara rasul sebagai utusan Tuhan, ilmu jenis ini merupakan suatu bentuk yang sudah pasti benar dan tidak berubah serta dapat dibuktikan dalam situasi,kondisi dan zaman apapun.
  2. Ilmu yang dicari yaitu pengetahuan yang didapat oleh manusia sebagai hasil dari usaha mencari suatau definisi alam semesta, ilmu jenis ini dapat berubah entah itu bertambah maupun berkurang sesuai dengan hasil riset penemuan manusia sebagai makhluk yang dibekali akal. sebuah ilmu bisa dianggap benar dimasa lalu namun bisa jadi sudah tidak cocok dimasa depan ketika dilakukan penelitian baru.
Contohnya
Ilmu Pengetahuan Alam yang mengkaji tentang hal-hal yang sifatnya alamiah dan pasti. Ilmu pengetahuan sosial yaitu mengkaji mengenai hal-hal yang sifatnya berkaitan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. [1]



II. Pengertian Teknologi 

Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
 Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia.Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain. Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.


Contoh:


III. Ciri-Ciri Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan yang spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan atau tidak alamiah.
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri. [3]

IV. Ciri-Ciri Teknologi Barat

1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3. Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain. [3]
V. Kasus Tentang Teknologi Barat dan Timur Serta Dampak-Dampaknya 
Teknologi Amerika yang dibawa oleh PT Freeport Indonesia yang dikelola oleh Amerika dimana perusahaan tersebut mengelola pertambangan yang ada di Papua memberikan penawaran kepada negara kita untuk menuaikan hasil bumi di Papua sana. Dengan teknologi yang dimiliki, mereka terus mengeruk emas yang ada di Papua. Perusahaan tersebut memang membagi hasilnya dengan Indonesia namun jika lebih diteliti lagi hasilnya akan lebih besar lagi jika orang Indonesia sendiri yang mengelolanya.
-Kritik dan Saran
Mengenai kasus diatas, saya hanya memberikan saran yaitu jika orang Indonesia memerlukan ilmu pengetahuan yang cukup mengenai pengembangan teknologi sehingga sumber daya Indonesia bisa diolah sepenuhnya oleh Indonesia.


TUGAS 8 ILMU SOSIAL DASAR: PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

I. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideologi.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:
1. fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
2. fase dis-integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
fase dis-integrasi ini memiliki tahapan (Menurut Walter W. Martin dkk):
• ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang dicapai.
• norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang disepakati.
• norma yang telah dihayati bertentangan satu sama lain.
• sanksi sudah menjadi lemah
• tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok. [1]

II.      Diskriminasi dan Etnosentrisme
-          Diskriminasi
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia,

Ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.

Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.   Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
2.   Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan

- Etnosentrisme
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.

Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda dan sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa ras tersebut cendrung menganggap kebudayaan  mereka sebagai salah satu prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang sebagai, dipandang  sebagai suatu yang kurang baik, kurang estetis, dan bertentang dengan kodratnya. [2]

III. Pertentangan atau Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
  • Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
  • Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
  • Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
  • Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
  • Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
  • pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
  • Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
  • Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
  • Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
  • Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
  • Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
  • Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak [3]

- Contohnya
Perang antar suku di Papua yang pemicunya karena perbedaan pendapat dan saling ingin memenangkan kelompoknya sendiri sehingga timbullah perpecahan.


IV. Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu di persatukan oleh sistim nasional negara indonesia.aspek" kemasyarakatann yang mempersatukannya antara lain :
1.      Suku bangsa dan kebudayaannya
2.      Agama.
3.      Bahasa,
4.      Nasional Indonesia
Integrasi
======
masalah besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya itegrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat" yang  ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya,
berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi :
1.      Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya
2.      Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara indonesia asli dengan keturunan lain
3.       agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
4.      prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan tertentuk.

Dalam hal ini masyarakat indonesia seringkali terhambat integrasinya karena variabel variabel yang di sebutkan di atas. masyarakat indonesia pada umumnya masih sulit untuk menerima sesuatu yang baru ataupun yang berbeda dengan yang biasa ia temukan. misalnya saja antar agama masih sering terjadi permusuhan/ sering terjadi perang agama di desa-desa yang berada di pulau jawa. hal tersebut menunjukkan bahwa betapa sulitnya bagi mereka untuk berintegrasi tanpa menyangkut pautkan variabel-variabel yang ada di atas tadi.. [4]


V. INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
– Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
– Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
– Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
– Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
– Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
– Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian. [5]