Anggota kelompok
- Masliana Putri (15613335)
- Mukti Muhamad Irvan (16613202)
- Rika Rahmawati (19613733)
Dari
buku ini kami mendapatkan banyak sekali pesan moral yang disampaikan oleh
penulis kepada para pembacanya, yaitu semangat berwirausaha. Dibuku ini penulis
menceritakan sendiri tentang pengalaman hidupnya yang memiliki gelar Doktor di
Universitas ternama di Indonesia dan memiliki prospek kerja yang bagus harus
berpindah haluan menjadi pebisnis yang dimana dia sama sekali tidak memiliki keahlian ataupun
ilmu mengenai itu, dia bernama Dr. Ir. H. Wahyu Saidi, Msc. Dan ceritanya
disusun oleh Yudi Pramuko.
Disini
beliau bercerita mengenai paham-paham yang memberikan pengaruh kepadanya dalam
berbisnis. Dalam garis keturunannya tidak ada yang berlatar belakang pedagang,
semuanya pegawai negeri. Saat sedang bersekolah beliau berteman dengan siswa
yang ketrunan Cina, dimana orang Cina dikenal dengan orang yang senang sekali
berdagang. Pada akhirnya beliau tertarik dengan hal itu. Selain itu didalam
buku ini beliau menyinggung mengenai
slogan milik Aa Gym yaitu 3M: Mulai dari
diri sendiri, Mulai dari yang terkecil, Mulai saat ini. Bapak Wahyu Saidi
tidak mengiyakan ‘Mulai dari yang terkecil’ tetapi justru ‘Jika mampu mulai
dari yang besar kenapa harus dari yang kecil?’ begitulah kiranya motivasinya
dalam bisnis ini.
Setelah itu beliau masuk ke sebuah
Universitas ternama di Indonesia dan mengenyam pendidikan disana hingga
mendapatkan gelar Doktor. Lalu setelah lulus beliau bekerja disebuah perusahaan
pembuat jalan tol. Namun dalam pekerjaannya tersebut tidak berjalan dengan
mulus. Tahun 1998, krisis moneter sedang melanda negara Indonesia. Hal tersebut
membuatnya berhenti menjadi manajer diperusahaan itu. Dan akhirnya beliau
menjadi pengangguran saat itu.
Tapi beliau tidak mau berputus asa. Beliau
akhirnya memulai usahanya dibidang makanan yaitu Restoran Ikan Patin. Namun
usahanya tidak berjalan mulus akhirnya beliau memutuskan untuk membuka usaha
bakmi, yaitu bernama Bakmi Tebet. Disini beliau mencari partner untuk
bekerjasama hingga akhirnya berkembang hingga dapat membuka cabang di Mekkah.
Pada intinya saat krisis moneter
melanda beliau mau tidak mau harus merubah pola pikirnya menjadi pengusaha dan
harus siap mental karena tantangan hidup yang semakin berat.
Demikianlah pemaparan tentang inti sari
dari buku ini. Untuk mulai berbisnis tidak harus memiliki kemampuan atau pengalaman,
yang terpenting adalah niat yang sungguh-sungguh dan mental pantang menyerah. Terima
kasih atas perhatiannya, jika ada kritik dan saran akan kami terima dengan
senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik