Rabu, 19 Juli 2017

Tentang Tugas Softskill Saya

Assalamu'alaikum

Saya sedang iseng lihat-lihat posting-an tugas saya yang dahulu. Kadang saya berpikir sambil menggelengkan kepala dengan isi tugas tersebut. Tugas itu sudah ada sejak sebelum saya kuliah. Mengapa demikian? Ketika saya cari di internet, sudah banyak mahasiswa angkatan lawas yang menulis tentang itu. Lalu saya harus apa? Membedakan isinya dari yang sudah ada dengan bahasa sendiri? 

Aduh... 

sumber: http://johanes-budi-walujo.blogspot.co.id/2013/07/soft-skill-vs-hard-skill.html
Kita diperintahkan untuk tidak plagiat. Selama kita copy paste dari blog milik orang lain dengan menyertakan sumbernya, kita akan bebas dari unsur plagiat. Ini adalah jalan "termudah" untuk menyelesaikan tugas. Ditambah lagi, kebanyakan dosen yang mengajar tugas softskill (sebutan untuk tugas yang ditulis di blog) tidak benar-benar memeriksa isi dari blog tersebut. 

Saya merasa dongkol ketika saya mengerjakan tugas saya dengan sungguh-sungguh tanpa copy paste sama sekali, dan teman saya dapat mengerjakannya kurang dari 5 menit. Padahal saya mengerjakannya membutuhkan waktu yang lama. Wah enak banget hidup lu. Lalu ada juga teman yang meminta temannya yang lain untuk mengerjakan tugas softskill-nya, jadi tidak dikerjakan langsung oleh dirinya. Parah kan?

Apakah standar dari sistem penilaian tugas softskill ini sebatas "yang penting ngerjain"? "Yang penting" judulnya persis dengan yang diminta dan isinya banyak? Wohooo... Saya tidak tahu. Terlebih lagi ke-transparanan nilai tidak jelas. Mau minta lihat nilainya tidak dikasih. Jadi saya harus menunggu nilainya keluar di website.

Apakah penting tugas softskill itu? Jika penting, maka seharusnya pihak kampus bisa membuatnya lebih eksklusif lagi, sehingga keterampilan diri bisa benar-benar terukur secara objektif. 

Kenapa tidak melakukan penilaian softskill secara satu persatu di suatu tempat sehingga dosen dapat menilainya langsung lebih objektif? Mahasiswa pun dapat mengetahui bagaimana potensinya seberapa dan dapat belajar lebih baik lagi. Memang jika kita melakukan sebuah penilaian secara satu per satu lebih "menantang" mahasiswa secara mental, tapi menurut saya justru hal tersebut dapat melatih mahasiswa untuk siap terjun ke dalam masyarakat. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin.

Sekian dari posting-an kali ini. 

Sejujurnya, saya takut tulisan ini jadi viral. N'tar malah panjang urusan hahaha.. peace.

Wassalamu'alaikum.