A. Penulisan Kabar atau Berita
Dasar penulisan berita, setelah mengumpulkan informasi, fakta mengenai
suatu kejadian haruslah dapat menjawab pertanyaan siapa, apa, bilamana, di
mana, kenapa, bagaimana, (dalam bahasa inggris 5W + 1H = Who, What, When,
Where, Why, How). Selanjutnya, sudah umum sekali dikenal gaya menulis
berita yang lazim disebut gaya penulisan piramida terbalik. Unsur berita
yang paling kuat ditulis sebagai pembukaan (lead, teras, intro). Aspek
peristiwa terpenting itu disebut juga point of maximal interest (titik
perhatian maksimal – TPM), tujuannya merebut perhatian pembaca agar segera
tertarik membaca berita itu. Rangkaian paragraf berikutnya berisi aspek
peristiwa lainnya yang mendukung atau lebih merinci TPM, yang semakin ke
bawah semakin kurang penting ibarat mengikuti gaya bangunan atau struktur
piramida terbalik.
B. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif
adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara yang
membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat
mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, seseorang menulis pesan-pesan
persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi
saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan
untuk kegiatan tertentu, dan dalam kaitannya dengan permohonan bantuan dana
bagi pembiayaan suatu proyek tertentu. Selain untuk kepentingan internal
organisasi, penyampaian pesan-pesan persuasif juga digunakan untuk kepentingan
eksternal, misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau
kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Pesan-pesan persuasive dimulai
dengan melakukan analisis sudiens, mempertimbangkan perbedaan budaya, dan
memilih pendekatan langsung atau tidak langsung.
C. Korespondensi (Surat Menyurat)
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Dalam perkembangannya, seseorang dapat menulis surat dengan secarik kertas, namun dapat juga dengan menggunakan sarana komputer yang sudah dilengkapi dengan modem, yaitu surat elektronik.
Melalui surat, kita dapat menyampaikan informasi penting kepada orang lain, sebagai alat bukti tertulis, alat untuk mengingat-ingat, alat bukti historis, dan untuk pedoman kerja. Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat bisnis. Surat pribadi umumnya tidak memiliki suatu standar penulisan yang baku. Sedangkan surat dinas dan surat bisnis, umumnya harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa. Sehingga kita tidak boleh membuat surat dinas dan surat bisnis menurut selera sendiri-sendiri.
Bagian-bagian penting dalam surat, biasanya mencakup kepala surat, tanggal, nomor, lampiran, hal, alamat yang dituju, salam pembuka, paragraph pembuka, paragraph isi, paragraph penutup, salam penutup, tanda tangan, nama terang, tembusan, dan inisial.
Sedangkan bentuk surat dapat dibedakan ke dalam (1) bentuk lurus penuh, (2) bentuk setengah lurus, (3) bentuk lurus, (4) bentuk bertekuk, dan (5) bentuk paragraph menggantung.
Secara umum, bahasa yang digunakan dalam dunia korespondensi mencakup tiga hal yaitu, (1) pilihlah kata-kata yang sudah dikenal, (2) kata-kata yang lazim, dan (3) pilihlah kata-kata secara cermat.
Sumber:
1. Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (2nd ed.). Jakarta:
Erlangga.
2. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta:
Erlangga.
3. Purwanto, Djoko. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.