Kamis, 02 Juni 2016

Bab 3. Komunikasi dalam Organisasi



A.    Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum pola komunikasi hanya dibedakan menjadi dua media/ saluran (Purwanto 2006: 40-45) yaitu :

a.    Saluran Komunikasi Formal
Disini struktur organisasi, garis serta fungsional maupun matriksnya akan tampak berbagai macam kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaiannya atasan kepada bawahan, pola transformasi dapat terbentyuk 3 pola, yakni :

Komunikasi dari atas ke bawah
Merupakan jalur yang berasal dari atasan kepada bawahannya, yang mana penyampaian pesan yang dapat berupa perintah, instruksi, maupun prsedur.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah memiliki 5 tujuan utama :
·        Memberikan arahan;
·        Informasi pekerjaan kapan akan dilaksanakan
·        Feedback pelaksanaan kerja kepada karyawan;
·        Informasi prosedur praktik dan organisasi;
·        Informasi aspek ideologi.
-   
Komunikasi dari bawah ke atas
Alur pesan yang disampaikan berasal dari karyawan ke manager.
-    Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang memiliki posisi sejajar dalam organisasi. Tuujuannya anatara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
-   

Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini melibatkan antara duya tingkat organisasi yang berbeda.
Contoh : Manager Pemasaran dengan bagian pabrik.
b.    Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan informal ini, orang yang ada di suatu organisasi tana mempedulikan jenjang hierarki, kedudukan, status atau jabatan dapat berkomunikasi secara luas.

B. Mengelola Komunikasi Bisnis
Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk mengelola komunikasi, pertama: bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; kedua: bagaimana mengani krisis komunikasi.

1. Penanganan pesan-pesan rutin
- Mengurangi jumlah pesan
- Memberi instruksi yang jelas
- Mendelegasikan tanggung jawab
- Melatih para penulis dan pembicara

2. Penanganan krisis komunikasi. Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari merupakan hal yang biasa, teteapi keterampilan komunikasi baru benar-benar teruji saat muncul krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Mengapa demikian? Semakin besar tantangan atau risiko yang harus dihadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Krisis komunikasi ini merupakan suatu ajang uji coba keterampilan komunikasi yang cukup menantang.
C. Masalah Komunikasi dalam Organisasi
- Masalah dalam mengembangkan pesan
- Masalah dalam menyampaikan pesan
- Masalah dalam menerima pesan
- Masalah dalam menafsirkan pesan (lihat kesalahpahaman dalam berkomunikasi)

Sumber:
1. Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (2nd ed.). Jakarta: Erlangga.
2. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta: Erlangga.
3. Purwanto, Djoko. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
4. Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik