A.
Pola Komunikasi
Bisnis
Secara umum pola komunikasi hanya
dibedakan menjadi dua media/ saluran (Purwanto 2006: 40-45) yaitu :
a. Saluran Komunikasi Formal
Disini struktur organisasi, garis serta fungsional maupun matriksnya akan
tampak berbagai macam kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung
jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaiannya atasan
kepada bawahan, pola transformasi dapat terbentyuk 3 pola, yakni :
Komunikasi dari atas ke bawah
Merupakan jalur yang berasal dari atasan kepada bawahannya, yang mana
penyampaian pesan yang dapat berupa perintah, instruksi, maupun prsedur.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah memiliki 5 tujuan utama :
·
Memberikan arahan;
·
Informasi pekerjaan kapan akan dilaksanakan
·
Feedback pelaksanaan kerja kepada karyawan;
·
Informasi prosedur praktik dan organisasi;
·
Informasi aspek ideologi.
-
Komunikasi dari bawah ke atas
Alur pesan yang disampaikan berasal dari karyawan ke manager.
- Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang memiliki posisi sejajar dalam organisasi. Tuujuannya
anatara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi
kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
-
Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini melibatkan antara duya tingkat organisasi yang berbeda.
Contoh : Manager Pemasaran dengan bagian pabrik.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan informal ini, orang yang ada di suatu organisasi tana
mempedulikan jenjang hierarki, kedudukan, status atau jabatan dapat
berkomunikasi secara luas.
B. Mengelola Komunikasi Bisnis
Ada dua hal
yang perlu diperhatikan untuk mengelola komunikasi, pertama: bagaimana
menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; kedua: bagaimana mengani krisis
komunikasi.
1. Penanganan
pesan-pesan rutin
- Mengurangi jumlah pesan
- Memberi instruksi yang jelas
- Mendelegasikan tanggung jawab
- Melatih para penulis dan pembicara
- Mengurangi jumlah pesan
- Memberi instruksi yang jelas
- Mendelegasikan tanggung jawab
- Melatih para penulis dan pembicara
2. Penanganan
krisis komunikasi. Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari
merupakan hal yang biasa, teteapi keterampilan komunikasi baru benar-benar
teruji saat muncul krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Mengapa demikian?
Semakin besar tantangan atau risiko yang harus dihadapi, semakin tinggi tingkat
kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Krisis komunikasi ini merupakan
suatu ajang uji coba keterampilan komunikasi yang cukup menantang.
C. Masalah Komunikasi dalam Organisasi
- Masalah dalam mengembangkan pesan
- Masalah dalam menyampaikan pesan
- Masalah dalam menerima pesan
- Masalah dalam menafsirkan pesan (lihat kesalahpahaman dalam
berkomunikasi)
Sumber:
1. Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (2nd ed.). Jakarta: Erlangga.
2. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta: Erlangga.
3. Purwanto, Djoko. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
4. Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik