Sabtu, 01 November 2014

TUGAS 4 ILMU SOSIAL DASAR: PEMUDA DAN SOSIALISASI

TUGAS KE 4 ILMU SOSIAL DASAR

PEMUDA DAN SOSIALISASI

A.    PENGERTIAN SOSIALISASI
Biasanya kita sering mendengar kata sosialisasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sosialisasi bisa diartikan sebagai bentuk dari aktifitas manusia untuk saling berhubungan satu sama lain. Adapun pengertian dari para ahli sebagai sebagai berikut:

1. Soejono Dirdjosisworo
Menurut pendapat Soejono Dirdjosisworo (1985), sosialisasi mengandung tiga pengertian penting, yaitu:
·      Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi yang mana individu menahan, mengubah impulsimpuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
·     Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat di mana ia hidup.
·     Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan dalam diri pribadinya.


2.  Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah sebuah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.


3. Peter L. Berger
Sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.


4. Robert M.Z. Lawang
Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.


5. Prof. Dr. Nasution, S.H.
Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial.


6. Sukandar Wiraatmaja, M.A.
Sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan, dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.


7. Drs. Suprapto
Sosialisasi adalah suatu proses belajar berinteraksi dalam masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan.


8. Hasan Shadily
Sosialisasi adalah proses di mana seseorang mulai menerima dan menyesuaikan diri terhadap adat istiadat suatu golongan. Di mana lambat laun ia akan merasa sebagian di golongan itu.


9. Jack Levin dan James L. Spates
Sosialisasi adalah proses di mana kebudayaan diteruskan dan diinternalisasikan oleh kepribadian individu.


10. John C. Macionis
Sosialisasi adalah pengalaman sosial seumur hidup, di mana individu dapat mengembangkan potensinya dan mempelajari pola-pola kebudayaan mereka.


11. Edwar A. Ross
Sosialisasi adalah pertumbuhan perasaan ”kita”. Di mana perasaan ini akan menimbulkan tindakan segolongan.


12. Laurence
Sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek berikutnya.


13. Bruce J. Cohen
Sosialisasi dipahami sebagai proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat sehingga seseorang menjadi bagian dari masyarakat.[1]
Berdasarkan pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah bentuk dari aktifitas manusia untuk mengenal lingkungan sekitar seperti norma-norma di lingkungannya, kebiasaan dari masyarakat sekitar, peran mereka disana dan lain-lain dengan demikian seseorang jika mengenal lingkungannya dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

B.     PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi merupakan bentuk dari tahapan dalam besosialisasi, bentuknya semacam timbal balik antara seseorang dengan orang lain, seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Sedangkan menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Tahap persiapan (Preparatory Stage)Tahap meniru (Play Stage)Tahap siap bertindak (Game Stage), dan Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other).

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (social interaction) dan sebagai syarat terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok manusia, maupun antara kelompok manusia dengan orang perorang.

Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Masyarakat pada umumnya mempunyai bentuk-bentuk struktural seperti : kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strafikasi dan kekuasaan. Kesemuanya itu memiliki hubungan interaksi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya disebabkan anggota masyarakat senantiasa mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk orang perorang maupun kelompok masyarakat.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah: Adanya kontak sosial (social contact), dan adanya komunikasi. Dalam bahasa Latin, kontak berasal dari kata con atau cum dan tango. Con atau cum dan tango. Con atau cum berarti bersama-sama, sedangkan tango berarti menyentuh. Jika diartikan secara fisik, menyentuh adalah hubungan badaniah, jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini berhubungan dengan orang dapat melaui sarana telepon, telegram, radio, televisi, surat kabar, Koran, majalah, dan sebagainya.

Agen sosialisasi adalah pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi utama, yaitu:

1.      Keluarga
Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.


2.      Lingkungan (teman bermain)
Pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Teman bermain dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.

3.      Lembaga pendidikan
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai perkerjaan, tetapi di sekolah sebagai besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

4.      Media massa      
Yang termasuk kelompok media massa disini adalah media cetak (surat kabar, majalh, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
a.       Individu dengan individu
Ada individu yang memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya. Misal; anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganya, proses ini disebut sosialisasi.
b.      Individu dengan suatu kelompok manusia
Misal; norma-norma partai politik di masyarakat memaksa anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideology dan programnya.
c.       Kelompok manusia dengan kelompok manusia
Misalnya; Hubungan kerjasama antara dua perusahaan untuk menjalin suatu kerjasama bisnis.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa :
1.      Kerjasama (cooperation)
Dalam sosiologi terdapat lima bentuk kerjasama, yaitu :
a.       Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
b.      Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
c.       Ko-oplasi (co-optation) yaitu proses penerima unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
d.      Koalisi (coalition) yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, dan Joint-venture yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
2.      Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk usaha yang dilakukan agar memperoleh kemenangna atau hasil yang lebih tanpa menimbulkan benturan fisik.
3.      Pertentangan / pertikaian (conflict)
Bentuk-bentuk khusus terjadinya pertentangan :
a.       Pertentangan pribadi
b.      Pertentangan rasial
c.       Pertentangan antar kelas-kelas sosial
d.      Pertentangan politik
e.       Pertentangan lokal, nasional, regional, maupun internasional.
Akibat terjadinya pertentangan :
a.       Terjadinya keretakan di masyarakat
b.      Tambahnya solidaritas in-group
c.       Perubahan kepribadian para individu
d.      Hancurnya harta benda dan korban nyawa
e.       Dominasi dan takluknya salah satu pihak [2]


C.    TUJUAN SOSIALISASI
Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk melaluiproses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari meliputi nilai-nilai, norma-norma,beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila terjadi penyimpangan.Setelah  kepribadian terbentuk,manusia siap menjalankan perannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi umum sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang individu dan kepentingan masyarakat.

·          Individu
Dari sisi ini, sosialisasi berfungsi sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma-norma, danstruktur sosial. Dengan cara begitu,seseorang menjadi warga masyarakat yang baik.
·          Masyarakat
Dari sisi ini, sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan,dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma sosial. Dengan demikian, nilai dan norma tetap terpelihara dari generasi ke generasi dalam masyarakat yang bersangkutan. 
Tujuannya agar setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakatnya.
1.      Mengembangkan kemampuan seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
2.      Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:
·         Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang
·         Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta mengembangkan kemampuannya untuk membaca, menulis, dan bercerita.

D.    PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Masa depan sebuah bangsa dapat dilihat dari para generasi mudanya. Jika generasi mudanya buruk sudah pasti akan sedikit demi sedikit menghancurkan sebuah Negara tersebut, terutama di Indonesia. Namun sebaliknya, jika generasi muda saat ini baik sudah pasti Negara tersebut akan maju. Seperti itulah kiranya keterkaitan generasi muda dengan bangsa yang dalam artian mahasiswa dan pemuda adalah penentu masa depan sebuah bangsa.
Secara harfiah mahasiswa diartikan sebagai pelajar yang sedang mengenyam pendidikan disebuah perguruan tinggi, berbeda dengan siswa. [4] Lalu pemuda arti secara umum memiliki tiga katagori yaitu menyangkut batasan usia pemuda sifat atau karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas kepemudaan. Secara biologis, yang digolongkan pemuda adalah mereka yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun.

Dari segi psikologis, kematangan seorang pemuda dimulai pada usia 21 tahun, sedang batasan manusia muda sebagai generasi penerus generasi terdahulu menentukan usia antara 18 sampai 30 tahun dan kadang-kadang mencapai usia 40 tahun. [5]

Peranan dari mahasiswa dan pemuda cukup mempengaruhi bangsa, mereka masih memiliki semangat yang berapi-api dibandingkan dengan para kaum yang sudah tua, tentu saja mereka masih lebih kuat. Salah satu contohnya adalah saat para mahasiswa menuntut presiden Soeharto tahun 1998 untuk turun jabatan karena mereka berasumsi bahwa Presiden Soeharto bertindak tidak adil.

E.     KEGIATAN ORGANISASI YANG PERNAH SAYA IKUTI DAN TUJUAN DARI KEGIATAN TERSEBUT.

Saat saya SMA, saya banyak mengikuti kegiatan di sekolah yaitu pernah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pencinta alam dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) bagian Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Saat ekskul saya mendapatkan pengalaman berharga dan cukup mendidik salah satunya adalah belajar kebersamaan saat menghadapi tantangan. Namun saat ingin mendaki gunung, ibu saya tidak mengizinkan untuk ikut dan akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari ekskul tersebut. Lalu saat saya ikut MPK saya cukup menyenangkan dan menantang. Karena saya dituntut untuk bisa berbicara didepan umum dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah membentuk kepribadian kita menjadi mudah dalam bekerja sama, mandiri, dan memperkuat mentalitas kita sebagai pelajar agar tidak mudah putus asa dan malas untuk mengerjakan sesuatu.

Selain itu saya juga mengikuti banyak organisasi yang malahan bisa dibilang sedikit mengabaikan kegiatan belajar disekolah, seperti ikut IRMAS (Ikatan Remaja Masjid SMAN 11 Bekasi) yaitu semacam kegiatan kerohanian Islam, Kazoku Juu Ichi Kurabu (Klub Jepang SMAN 11 Bekasi) kegiatan ekskul yang berkaitan dengan kebudayaan Jepang dan juga sebagai ekskul yang berbasis pada mata peelajaran sekolah saya, dan terakhir PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja) sebuah organisasi dari BKKBN yang bertujuan untuk melatih para anggotanya agar dapat memberikan pengetahuan umum mengenai hal-hal yang bisa dibilang “rahasia umum” dalam lingkup siswa dan siswi seperti tentang narkoba, pergaulan bebas, dan kenakalan remaja lainnya. Jika Anda perhatikan, saya memang cukup banyak memiliki kegiatan ekskul, lalu bagaimana saya membagi waktunya? Terkadang saya sedikit lelah karena setelah disatu tempat saya sudah mengeluarkan tenaga lalu ditambah lagi dengan dituntut untuk berkonsentrasi kembali Karena ada semacam diskusi. Tapi itu semua tidak jadi masalah karena saya ingin mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dari sebuah kegiatan meskipun iitu terlalu banyak.

Saat kelas 2 SMA saya selesai dengan jabatan MPK saya dan semua ekskul saya. Pada saat kuliah saya turut serta dalam kegiatan remaja di RT rumah saya dan mendapat jabatan sebagai sekertaris. Tujuan dari kegiatan remaja itu pun tidak jauh beda dengan kegiatan OSIS di sekolah saya dahulu namun bedanya hanya wilayahnya saja yang ada dirumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik