Jumat, 18 Januari 2019

Ketakutan Menggerakan Kita

Pernahkah kalian takut akan sesuatu? Takut akan hantu, takut belalang, takut kecoa, takut hantu dan lain sebagainya. Perlu kita ketahui, takut itu wajar buat makhluk hidup. Bahkan dalam agama Islam pun kita harus takut pada murka Allah.

Takut yang mau gue bahas disini adalah takut menghadapi kenyataan. Ini sering banget gue alami ketika masih sekolah dulu sekitar tahun 2000 an lah. Walaupun samapi sekarangketakutan seperti itu masih ada, tapi setidaknya ketakutan yang gue alamin lebih ke arah yang positif.

Misalnya, ketika gue disuruh untuk melakukan kegiatan membagikan undangan pertemuan warga RT, sebisa mungkin gue kasih ke semua warga tanpa terkecuali. Karena jika tidak gue bakal diomelin habis-habisan sama bokap gue, yang di mana beliau adalah ketua RT nya. Atau perihal keagamaan. Kalo gue ngga sholat, nanti gue bakal masuk neraka.

Iya, gara-gara ketakutan kita harus berbuat sesuatu agar hal itu tidak terjadi. Jangan sampai ketakutan yang kalian takuti saat ini malah membuat kalian mundur. Contohnya takut untuk bertanya saat lu ngga ngerti sama pelajaran yang sedang diajarkan sama guru lu. Hal kaya gitu akan menghambat proses belajar lu yang di mana lu harus mengerti.

Gue pernah punya teman. Tapi dia selalu berpikiran negatif terhadap teman lainnya yang suka bercanda, termasuk bercanda dengan dirinya. Dia kurang bisa menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Alhasil, dia selalu menganggap negatif temannya itu, padahal tidak seburuk yang dia pikirkan. Kaya penghiatanlah, pecundanglah dll. Dia pun juga menjauhi teman-teman kelasnya.

Mugkin dulu gue orangnya pemalu, pendiam atau apalah yang pernah dibilang, tapi seiring berjalannya waktu, mau ngga mau gue pun berusaha untuk menghilangkan sifat tidak menguntungkan itu demi masa depan juga. Masa iya gue berinteraksi dengan client malu? Maka dengan alasan pendewasaan diri, gue ubah mindset nya: Gue takut gagal. Gue takut masuk neraka.

Dengan alasan itu, tentu membuat gue lebih positif dalam beraktifitas walaupun dibalik positif itu ada ketakutan. Lalu bagaimana jika gue gagal? Tentu itu menjadi tekanan untuk diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih hati-hati lagi dan sukses di masa depan. Semoga saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik